Selamat Datang di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim YogYakarta, Mewujudkan Generasi Mumin, Muallim, Mubaligh, Mujahid yang Mukhlis
Home » , » PENTINGNYA MENGENAL ALLAH

PENTINGNYA MENGENAL ALLAH

Diterbitkan oleh: Ibnul Qoyyim Jogjakarta pada Kamis, 28 November 2013 | 08.08

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Ma’rifatullah (mengenal Allah) merupakan kebutuhan mendesak setiap insan. Dia merupakan landasan agama yang sangat penting. Seseorang tidaklah disebut muslim yang benar hingga ia mengenal, kemudian bersaksi bahwsanya hanya Allah Ta’ala saja yang berhak disembah.

Ma’rifatullah dan Ibadah
Tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Ta’ala semata. Seorang hamba tidak akan dapat merealisasikan tujuan tersebut, jika dia tidak mengenal Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyaat : 56)
Syaikh as-Sa’dy rahimahullah mengatakan, “Hal itu erat kaitannya dengan ma’rifatullah. Karena sesungguhnya kesempurnaa ibadah dipengaruhi oleh ma’rifatullah. Bahkan, setiap kali bertambah pengenalan seorang hamba kepada Allah, maka akan semakin sempurna ibadahnya.” (Taisiirul Kariimir Rahmaan hal. 755)

Kewajiban Pertama
Kewajiban pertama bagi seorang hamba ialah ma’rifatullah, yaitu mengenal keesaan Allah dalam uluhiyah (peribadatan). Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz radhiyallahu ‘anhu ke Yaman, beliau bersabda kepadanya,
إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ أَهْلِ كِتَابٍ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ عِبَادَةُ اللَّهِ، فَإِذَا عَرَفُوا اللَّهَ . . .
Engkau akan mendatangi sekelompok orang dari ahli kitab. Maka hendaklah perkara yang pertama kali engkau serukan kepada mereka ialah beribadah kepada Allah. Jika mereka telah mengenal Allah …. (kemudian beliau menyebutkan kewajiban-kewajiban lainnya -pent). (HR. Bukhari no.1458 dan Muslim no.31)
Dalam lafadz yang lain :
فادعهم إلى أن يوحدوا الله. فإذا عرفوا الله ….
Maka serulah mereka supaya men-tauhid-kan (mengesakan)  Allah. Jika mereka telah mengenal Allah (HR. Bukhari no.7372)
Dalam lafadz yang lain :
فَادْعُهُمْ إِلَى أَنْ يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لَكَ بِذَلِكَ….
Maka serulah mereka supaya bersaksi bahwsanya tiada sesembahan yang benar selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaati hal itu …. (HR. Bukhari no.1395, dan Muslim no.29)
Dan beberapa lafadz lain yang hampir sama.
Dengan menggabungkan lafadz-lafadz hadis di atas, dapat diketahui bahwasanya ma’rifatullah (yang dalam bab ini berarti tauhid, atau dua kalimat syahadat) merupakan kewajiban pertama seorang hamba. (lihat Fathul Baari 13 / 367, Masail Ushuulud Diin hal. 49 – 86)

Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita semua untuk dapat mengenal-Nya dan beribadah kepanya dengan benar. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Muhammad, keluarga beliau, para shahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.

Referensi:
Taisiirul Kariimir Rahman, Syaikh as-Sa’dy, Muassasah ar-Risaalah cet. II
Fathul Baariy, Ibnu Hajar al-’Atsqalaaniy, Dar ar-Rayyan at-Turaats cet. III
Masaail Ushuulud Diin, Dr. Kholid abdul lathiif, Darul Atsariyyah cet. I
Bagikan artikel :

0 comments :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Support : TIM Redaksi Ibnul Qoyyim
Web: ibnulqoyyimyogyakarta.sch.id
Copyright © 2015. Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta - All Rights Reserved
Kritik dan Saran Kami Persilahkan kirim ke ibnulqoyyimjogjakarta@gmail.com